Buku ini juga memberi penegasan betapa penting mencari dan memilih guru yang tepat, sehingga amaliyah tasawuf yang ditekuni oleh pengamalnya tetap selaras dengan syari’at Allah SWT. Sebagaimana diulas dalam buku ini, tidak diperbolehkan sama sekali memilih guru secara serampangan dan apalagi mengamalkan tasawuf tanpa dibawah bimbingan seorang guru. Pengamal tasawuf atau mereka yang bersungguh-sungguh hendak mendekatkan diri kepada Tuhannya, maka guru yang membimbingnya haruslah mumpuni kapasitas pemikiran dan pengetahuan dalam bidang syari’at yang dilukiskan dengan “tabahhur fi al-syari’ah”.
Pengetahuan seorang guru bagaikan lautan yang sangat dalam dan luas nyaris tak bertepi. Syeikh Abdul Qadir al-Jilani, Syeikh Abu Hasan al-Syadzili, Ibnu Atha’illah al-Sakandari, dan masih banyak guru sufi teladan lainnya yang tidak diragukan kedalaman dan keluasan ilmu syari’atnya. Melalui guru yang tepat, pengamal tasawuf akan mendapat bimbingan untuk melakukan pendakian menuju kesejatian kedekatan pada Allah SWT.
Pengetahuan seorang guru bagaikan lautan yang sangat dalam dan luas nyaris tak bertepi. Syeikh Abdul Qadir al-Jilani, Syeikh Abu Hasan al-Syadzili, Ibnu Atha’illah al-Sakandari, dan masih banyak guru sufi teladan lainnya yang tidak diragukan kedalaman dan keluasan ilmu syari’atnya. Melalui guru yang tepat, pengamal tasawuf akan mendapat bimbingan untuk melakukan pendakian menuju kesejatian kedekatan pada Allah SWT.
Sumber: http://digilib.uinsby.ac.id/
Post a Comment
0 Comments
Catatan: File-file yang diupload dan dibagiakan adalah file yang sudah tersebar di internet sebelumnya Jika ada link yang rusak maupun ada pihak yang tidak setuju dengan pembagian file di situs ini silahkan hubungi atau komentar halaman maupun blog kami.